Thursday, May 15, 2008

Fwd: [Fwd: FW: Pemberian Tuhan]

 

 

 

Berikut ini yang saya lampirkan adalah yang berbeda dengan apa yang saya akan ceritakan.

 

Kisah Tentang Ibu Penjual Tempe

 

Di pinggiran sebuah kota, seorang Ibu penjual tempe, membuat tempenya dengan cara dibuat pada malam hari dan dijual keesokan harinya kalau sudah matang. Pada suatu hari, tempe yang ibu itu buat belum jadi.

Beberapa saat setelah itu, pintu rumah ibu tersebut diketuk oleh seseorang. Ternyata, orang itu adalah rentenir yang mengontrakkan rumahnya untuk ibu itu.

 

Rentenir itu menagih hutang uang kontrak rumah ibu itu yang sudah nunggak selama 3 bulan. IBu itu karena belum punya uang.

Maka, ia meminta kebijakan pada rentenir itu untuk datang kembali pada sore harinya. Karena kasihan, rentenir itu berjanji akan datang sore harinya dengan syarat ibu itu harus membayar semua hutangnya termasuk tagihan bulan itu kalau tidak akan diusir.

 

Sekembalinya ke dapur, ternyata tempenya masih belum jadi. Dalam perjalanan ke pasar, ibu itu berdoa agar tempenya pada saat di pasar sudah jadi dan laku habis.

Sesampainya di pasar, ibu itu melirik tempenya tetapi ternyata belum jadi.

Ia masih berdoa agar tempenya jadi dan laku habis untuk membayar semua hutangnya kepada rentenir tersebut, tetapi beberapa kali ia melirik tempe tersebut ternyata belum jadi.

 

Sampai sore tiba, saat pasar sudah sepi, ibu itu didatangi oleh seorang ibu-ibu. Ternyata, ibu yang menghampirinya itu mencari dari pagi tempe yang mentah.

 

Ibu itu menanyakan apa yang ia cari. Ibu penjual tempe itu berdoa terbalik apa yang ia ingin doakan sebelumnya menjadi "semoga tempenya belum jadi". Lalu ia melirik tempe itu dan memang belum jadi.

 

Rencana ibu itu adalah mengirim tempe-tempe itu ke anaknya di Yogyakarta karena kalau membeli tempe matang, akan busuk pada saat keesokan harinya waktu sampai di Yogyakarta. Akhirnya, ibu itu membeli semua tempenya dan ibu penjual tempe itu bisa melunasi hutang-hutangnya itu pada rentenir tersebut.

 

Pesan Moral:

 

Kadangkala kita meminta sesuatu yang kita inginkan tetapi Tuhan memberi kita berbeda dari apa yang kita inginkan karena Tuhan memberi kebutuhan kita bukan keinginan kita atau sesuatu yang kita minta sekarang tetapi Tuhan memberikannya lain waktu karena waktu Tuhan dengan waktu kita bisa sama dan bisa berbeda. Tetapi, hasil dari pemberian Tuhan pasti baik adanya karena apa yang terbaik bagi Tuhan adalah yang terbaik bagi kita.

 

 

 


Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

Berikut ini yang saya lampirkan adalah yang berbeda dengan apa yang saya
akan ceritakan.



Kisah Tentang Ibu Penjual Tempe



Di pinggiran sebuah kota, seorang Ibu penjual tempe, membuat tempenya dengan
cara dibuat pada malam hari dan dijual keesokan harinya kalau sudah matang.
Pada suatu hari, tempe yang ibu itu buat belum jadi.

Beberapa saat setelah itu, pintu rumah ibu tersebut diketuk oleh seseorang.
Ternyata, orang itu adalah rentenir yang mengontrakkan rumahnya untuk ibu
itu.



Rentenir itu menagih hutang uang kontrak rumah ibu itu yang sudah nunggak
selama 3 bulan. IBu itu karena belum punya uang.

Maka, ia meminta kebijakan pada rentenir itu untuk datang kembali pada sore
harinya. Karena kasihan, rentenir itu berjanji akan datang sore harinya
dengan syarat ibu itu harus membayar semua hutangnya termasuk tagihan bulan
itu kalau tidak akan diusir.



Sekembalinya ke dapur, ternyata tempenya masih belum jadi. Dalam perjalanan
ke pasar, ibu itu berdoa agar tempenya pada saat di pasar sudah jadi dan
laku habis.

Sesampainya di pasar, ibu itu melirik tempenya tetapi ternyata belum jadi.

Ia masih berdoa agar tempenya jadi dan laku habis untuk membayar semua
hutangnya kepada rentenir tersebut, tetapi beberapa kali ia melirik tempe
tersebut ternyata belum jadi.



Sampai sore tiba, saat pasar sudah sepi, ibu itu didatangi oleh seorang
ibu-ibu. Ternyata, ibu yang menghampirinya itu mencari dari pagi tempe yang
mentah.



Ibu itu menanyakan apa yang ia cari. Ibu penjual tempe itu berdoa terbalik
apa yang ia ingin doakan sebelumnya menjadi "semoga tempenya belum jadi".
Lalu ia melirik tempe itu dan memang belum jadi.



Rencana ibu itu adalah mengirim tempe-tempe itu ke anaknya di Yogyakarta
karena kalau membeli tempe matang, akan busuk pada saat keesokan harinya
waktu sampai di Yogyakarta. Akhirnya, ibu itu membeli semua tempenya dan ibu
penjual tempe itu bisa melunasi hutang-hutangnya itu pada rentenir tersebut.



Pesan Moral:



Kadangkala kita meminta sesuatu yang kita inginkan tetapi Tuhan memberi kita
berbeda dari apa yang kita inginkan karena Tuhan memberi kebutuhan kita
bukan keinginan kita atau sesuatu yang kita minta sekarang tetapi Tuhan
memberikannya lain waktu karena waktu Tuhan dengan waktu kita bisa sama dan
bisa berbeda. Tetapi, hasil dari pemberian Tuhan pasti baik adanya karena
apa yang terbaik bagi Tuhan adalah yang terbaik bagi kita.


No comments: